Caving: Bahaya Penelusuran Goa

" Most people who have never explored caves have a conviction that speleology is a sport approriate for a psychopath with a deathwish. "
Ungkapan diatas adalah suatu ungkapan yang berpendapat bahwa penelusuran gua adalah sebuah kegiatan yang beresiko tinggi. Karena itulah kecelakaan sering terjadi pada kegiatan ini.
Sayangnya kurangnya publikasi karena berbagai alasan tertentu menjadikan para penggiat kegiatan ini tidak mendapatkan

referensi yang cukup. Ada banyak jenis kecelakaan yang bisa terjadi dalam gua (lihat materi bahaya gua)
1. Faktor Manusia
Faktor manusia adalah faktor yang paling besar dalam bahaya penelusuran gua. Hal ini di sebabkan seringnya melakukan tindakan yang di luar batas kemampuannya serta tidak memperhitungkannya dengan cermat antara keadaan goa dengan tingkat kemampuannya, seperti :
a.Ceroboh
kurangnya persiapan untuk menyusuri gua
terpeleset karena tidak menggunakan sepatu yang aman atau salah memilih pijakan yang labil
terantuk stalaktit karena tidak menggunakan helm
b.Tersesat
kurangnya sumber cahaya bahkan habis
terlena oleh keindahan gua
terlalu lelah
kurang pengamatan terhadap jalur
c.Tenggelam karena tidak dapat berenang, tidak dapat melakukan cave divind dll
d.Kurang mahir dalam teknik SRT
tidak mengunci descender
salah memasang rigging
carabiner terbuka
salah memilih anchor

e.Kedinginan
kurangnya kalori
tidak membawa pakaian ganti
terlalu lama berendam dalam air,dll
f.Dehidrasi
haus berlebihan karena kurang minum dalam gua yang pengap dan sirkulasi yang tidak lancar
g.Salah dalam pembagian tim
tidak sesuai kemampuan
kurang kompak
pembagian kerja tidak merata
h.Gengsi yang terlalu tinggi
tidak mengakui kekurangan dir sendir/sombong
sifat yang sok pamer
2. Faktor Peralatan
kadangkala peralatan dapat menimbulkan kecelakaan di karenakan kemampuan peralatan itu sendiri, seperti :
a.Berkurangnya kualitas peralatan, misalnya jahitan harnest lepas, spuyer macet, lampu senter putus
b.Salah dalam penggunaan peralatan
c.Beban yang berlebihan dari batas maksimal peralatan
3. Faktor Gua dan Alam
sebenarnya kondisi dari gua atau alam itu sendiri sangat mempengaruhi jadi atau tidaknya kita menelusuri gua. Bahaya-bahaya dari faktor alam itu antara lain :
a.Keruntuhan atap seperti umur gua yang terlalu tua sehingga sudah tidak bisa menahan beban di atasny, gempa bumi yang kuat, adanya suara yang sangat kuat, dll
b.Gas beracun, seperti: minusnya O², adanya gas sulfur, ledakan asetelin atau karbit, banyaknya CO², tumpukan guano/fosfat, dll
c.Banjr mendadak yang tidak di ketahui
d.Tersambar petir
e.Gigitan binatang berbisa seperti kalajengking, black widow, lipan hijau, ular berbisa, ikan kipas, jangkrik bersungut biru baik yang terdapat di dalam maupun luar gua.
f.Penyakit akibat virus, gigitan kuku kelelawar, keracunan bahan pencemar air, luka yang terkena guano, dll
4. PENANGANAN MEDIS
a.Stabilisasi gangguan umum .
b.Menangani perlukaan, menghentkan pendarahan, imobilisasi patah tulang dan dislokasi
c.Stabilisasi gangguan khusus.
Jika kondisi korban memerlukan penanganan khusus maka harus diputuskan salah seorang anggota tim keluar untuk mendapatkan pertolongan dari tim rescue lain,
sementara itu anggota tim yang tinggal menjaga kondisi korban agar tidak menurun, menjaga korban agar tetap merasa hangat, dan menenangkan korban.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »