Mountaineering

GUNUNG

Gunung dalam garis besarnya dibagi menjadi dua, yaitu gunung yang masih aktif dan gunung yang tidak aktif (mati). Gunung berapi yaitu tempat meletusnya magma pada permukaan bumi. Kebanyakan gunung berapi terdapat di

tepi laut yang dalam, berdasarkan bentuknya gunung berapi dapat dibagi menjadi tiga macam:

1. GUNUNG BERAPI PERISAI
Jika yang keluar dari kawah hanya lava cair maka gunung iitu selalu meleleh, tidak dapat tertimbun tinggi dan lerengnya sangat landai, sehingga menyerupai perisai.
2. GUNUNG BERAPI STRATO
Jika selain lava cair yang keluar juga bahan padat dari kawah, maka makin lama terjadilah timbunan-timbunan yang semakin tinggi akibat lava cair dan benda padat, dan terjadilah genung berapi yang berbentuk kerucut.


3. GUNUNG BERAPI MAAR
gunung berapi yang meletus sekali saja sesudah itu segala peristiwa vulkanisme terhenti, maka yang tertinggal hanya kawahnya, maka inilah yang disebut maar.

Berdasarkan gas yang dikeluarkan gunung berapi dapat juga dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1.jenis yang mengeluarkan gas asam klorida (HCL)atau fumarol yang biasanya bertemperatur lebih tinggi dari 180 C.
2.jenis yang mengeluarkan gas–gas sulfide dan asam belerang (SO2, H2S) atau sulfatara. Biasanya bertemperatur antara 100-180 C.
3.jenis yang mengeluarkan gas karbon monoksida (CO) tau karbon dioksida (CO2) atau moffet dengan temperature sekitar 100 C.
jenis yang pertama adalah jenis yang sudah hampir padam dan yang lainnya adalah jenis yang makin aktif.



MOUNTAINEERING

Mental, keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang tinggi bagi seorang pendaki merupakan suatu factor penentu dalam aktivitasnya, hal ini disebabkan karena tantangan yang dihadapi mempunyai kualitas sendiri. Kemampuan Navigasi darat (Peta dan Kompas) serta survival adalah pelajaran yang harus dikuasai.
Pada hakikatnya tantangan dan resiko yang dihadapi merupakan ujian untuk melihat kemampuan diri di tengah kerasnya keidupan alam, kendala yang dihadapi dalam sebuah perjalanan pendakian berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan perjuangan atas diri sendiri.

JENIS PENDAKIAN

Mendaki gunung mempunyai tingkat dan klasifikasi yang berbeda. Seperti yang selalu kita dengar dengan istilah mountaineering atau istilah lainnya mencakup pengertian perjalanan melintasi bukit hingga ekspedisi ke himalaya, padahal menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi mountaineering erbagi dalam 3 bagian yaitu :

1.Hill Walking/ Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit atau gunung-gunung yang relative landai, tanpamembutuhkan peralatan tekhnis, hal utama dalam pendakian ini adalah jaluratau route yang tersedia.misal : perjalanan ke puncak gede
2.Scrambling
Tahap pendakian pada permukaan yang tidak terjal, namun tangan digunakan untuk keseimbangan. Bagi pemla tali sebaiknya dipasang untuk pengaman sekaligus mempermudah perjalanan. Contoh : perjalanan kesekitar gunung gede bila melalui gerbang cibodas.
3.Climbing
Kegiatan pendakian ini membutuhkan penguasaan tekhnik dan penguasaan peralatan. Climbing dibagi 2 macam :
a. Rock climbing yaitu pendakian yang berkisar pada pemanjatan tebing batu yang cukup terjal.
b. Ice Climbing yaitu pemanjatan pada dinding yang permukaannya tertutup salju dan es. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peralatan khusus, seperti : ice axe, crampon, ice screw, dll.
- Montaineering
Merupakan gabungan perjalanan dari semua perjalanan di atas. Bisa berhari-hari, berminggu- minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping penguasaan tekhnik mendaki, hal lain yang perlu diperlukan untuk dikuasai adalah menajemen ekspedisi, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian dan lainnya contoh : Ekspedisi ke Himalaya.


KLASIFIKASI PENDAKIAN

Klasifikasi pendakian berdasarkan pada tingkat kesulitan medan yang dihadapi
(menurut sierra club)
Kelas 1
Berjalan tegak tanpa memerlukan perlengkapan yang khusus (walking).
Kelas 2
Medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan pembantu keseimbangan sangat diperlukan (scrambling)
Kelas 3
Medan semakin sulit sehingga dibutuhkan tekhnik pemanjatan tertentu, namun tali pengaman belum dibutuhkan (climbing).
Kelas 4
Kesulitan bertambah tali pengaman piton untuk dibutuhkan (exposed climbing)
Kelas 5
Rute yang dialui sulit, namun peralatan (tali,sling, piton,dll) masihberfungsi sebagai pengaman (difficult free climbing).
Kelas 6
Tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah, ronggaatau daya geser yangdiperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aided climbing).
PERLENGKAPAN DASAR

1.Ransel
Ringan
Kuat
Sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan
Nyaman dipakai dan praktis.
2.Sepatu
- Melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri, lunak dan nyaman bagian dalamnya, keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu, bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, terdapat lubang ventilasi.
3.Kaos kaki
menyerap keringat, menghindari lecet pada kaki
menjaga agar telapak kaki tetap dapat terventilasi.
Menjaga agar kaki tetaphangat.

4.Celana Lapangan
Kuat, lembut, ringan, praktis
Tidak mengganggu pergerakan kaki
Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
Praktis dan mudah kering
5.Baju lapangan
Berlengan panjang, melindungi tubuh dari sengatan matahari, gesekan dari dahan dan duri.
Melindungi tubuh dari kondisi sekitar
Kuat, ringan, tidak mengganggu pergerakan
Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
Praktis, mudah kering
6.Topi lapangan
Melindungi kepala dari kemungkinan cedera
Melindungi kepala dari curahan huan, terutama kepala bagian belakang kuat dan tidak mudah robek.
7.Sarung tangan
Sebaiknya terbuat dari kulit
Tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan.
Kegunaannya adalah melindungi tangan dari duri atau daun berbahaya, binatang kecil pembuat gatal waktu menyibak semak, juga saat memegang golok agar tidak lecet, memegang nesting panas.
8.Ikat pinggang
Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh. Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau, seperti pisau pinggang, tempat air minum, dll.
9.Lampu senter
Pilih yang water proof dan dilapisi karet
Selalu membawa bola lampu dan battery cadangan.
10.Peluit / whistle
11.Pisau
Pisau saku serba guna yang mempunyai beberapa fungsi ataupun pisau tebas / golok.

12.Perlengkapan tidur
Satu set pakaian tidur, kaos kaki untuk tidur.
Sleeping bag
Matras
Tenda/ ponco/ plastic untuk bivak
Jaket
13.Perlengkapan masak dan makan
Alat masak lapangan (nesting, trangia, dll.)
Alat Bantu makan (Sendok, piring, dll)
Alat pembuat api (paraffin, spirtus, dll)

PERALATAN TAMBAHAN

Walaupun tidak penting tetapi ada baiknya di bawa untuk mmenambah kenyamanan dalam perjalanan.
Gaiter
Balaclava/ Skibu
Kaca mata
Bandana
Slayer

HUTAN

Jika kita membayangkan hutan itu seperti kebun binatang yang didalamnya banyak binatang buas yang hampir tidak pernah kita lihat dengan pepohonan yang menjulang tinggi disertai suasana yang seram dan udara yang lembab dan jarang orang menapakinya, maka itu adalah hutan yang masih murni dalam keadaan aslinya, yang pada masa sekarang sudah sangat sulit kita temukan. Rata-rata setiap hutan telah ditambah dan dijamah manusia.

Menurut vegetasi yang terdapat didalamnya hutan dibagi menjadi 13 macam, antara lain:

1. HUTAN MANGROVE
sering pula disebut hutan bakau, istilah bakau dipakai untuk mengacukan bahwa hutan bakau tersebut hanyalah terdiri dari pohon bakau melulu.
Bila kita menjelajahi hutan tersebut yang perlu kita perhatikan adalah adanya pasang surut air laut, sedangkan untuk minum dapat dipakai air tawar.

2. HUTAN RAWA AIR TAWAR
Hutan ini terletak dibelakang hutan mangrove. Pohon-pohon yang terdapat biasanya tinggi-tinggi, bahan makanan biasanya diperoleh dari pohon sagu atau pohon pandan, keanekaragaman flora didaerah ini sangat banyak ragamnya.

3. HUTAN TERNAK AIR TAWAR
vegetasi ternak air tawar didomonasi oleh rumput kupai, biasanya terdapat di danau-danau disungai manhakam, kaltim.

4. HUTAN TEPI SUNGAI
Hutan ini sering disebut Riparian forest, terdapat disepanjang besar termasuk vegetasi rawa musiman, daerah ini merupakan daerah transisi dengan hutan air tawar.


5. HUTAN SAGU
sagu adalh habitat tumbuhan yang menyebar luas dihutan rawa air tawar.

6. HUTAN RAWA GAMBUT
Hutan ini ditandai dengan dengan jenis flora yang terbatas, praktis jarang didapatkan tumbuhan yang bisa dimakan. air didaerah seperti ini juga tidak dapat diminum.

7. HUTAN VEGETASI PANTAI PASIR DAN KARANG
praktis didapatnya makanan sangat sulit, karena hanya terdiri dari komunitas tumbuhan pendek, seperti rumput dan tumbuhan menjalar.

8. HUTAN HUJAN PAMAH DITEROCARPACEAE
hanya terdiri dari pepohonan yang lebat dan tinggi, dapat mencapai 45 meter sampai 60 meter, sangat mengganggu jarak pandang kita bila kita menyeruak pada daerah hutan ini.

9. HUTAN KERANGAS (HEAT FOREST)
hutan ini terdapat pada kawasan hutan hujan pamah pada ketinngian 0-800 meter. Terdapat terutama didaerah Kalimantan dan Sumatra, hutan ini sangat sensitive, bila terjadi kerusakan sangatlah sulit kembali seperti sedia kala.

10. HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH (LOWER MOUNTAIN FOREST)
Terdapat pada ketinggian 1000-2500 meter, biasanya ditandai dengan pohon-pohon yang semakin rendah dan berdiameter semakin kecil dengan bertambahnya ketinggian, pada ketinggian diatas 1500 meter banyak kita jumpai berbagai jenis lumut dan anggrek epifit.

11. HUTAN PEGUNUNGAN ATAS (UPPER MOUNTAIN FOREST)
hutan ini terdapat pada ketinngian sampai batas 3300 meter. Jenis pohon yang paling sering ditemui adalah jenis conifer,
teruta jenis pinus marcussi, paku pohon dan pandanus sp. Merupakan tumbuhan yang dapay digunakann dalam keadaan survival.

12. HUTAN SUBBALPIN BAWAH (LOWER SUBBALPINE FOREST)
Kisaran ketinggiannya adalah 2400-3800 meter, yang secara esensial merupakan hutan yang beriklim sedang. Cirri khas hutan ini adalah lapisan lumut-lumut tebal pada cabang pohon diatas tanah.

13. HUTAN SUBBALPIN ATAS (SUBBALPINE UPPER FOREST)
Untuk diindonesia hanya terdapat di irian jaya, terletak pada elevasi sekitar 3800-4200 meter, mudah terdapat salju dan tidak terdapat apa-apa kecuali tumbuhan perdu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »